Tuesday, August 11, 2015

One-Day Geological Field Trip: BALIKPAPAN



Wonderful visit to hometown this year. Sekelompok mahasiswa dari STT Migas Balikpapan berinisiasi untuk mengajak kami melakukan field trip geologi di daerah Balikpapan dan sekitarnya. Memang tidak banyak lokasi yang dapat dikunjungi, tetapi banyak pelajaran yang bisa didapat didalamnya. Beberapa lokasi yang kami kunjungi di antaranya: BDI outcrop, Ring Road Outcrop, Dome Outcrop, dan Oil Seepage di Gunung Pancur.

1. BDI Outcrop

Lokasinya terletak di belakang perumahan Ciputra.Singkapan merupakan hasil dari proses cut and fill yang dilakukan developer BDI sebagai proses awal untuk mendirikan perumahan, yang justru memudahkan kita mengamati batuan yang ter-exposed di permukaan. Formasi yang tersingkap adalah member dari Formasi Kampung Baru, terdiri dari perselingan batu pasir dan lempung, dengan indikator tidal flux yang kuat ditunjukkan dari tekstur sedimen pada batuan. Salah satu hal yang dapat dipelajari disini adalah fasies dari proses pengendapan delta yang dapat di dilhat dari vertical stacking pattern dari batuan, baik coarsening- maupun fining-upward. Sand/Shale Ratio menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kondisi arus pada saat proses pengendapan. 


Occurrence of burrows indicator of deltaic- to shallow-marine environment.


Increasing sand/shale ratio showing stacking pattern coarsening upward. Note that the dark-colored shale represent high organic content.
Drone helps to identify distribution of the outcrop from bird-point-of-view.


Hal menarik lainnya yang kami temukan disini adalah Kelandasan Beds yang merupakan member dari Formasi Kampung Baru. Singkapannya berupa thick-bedded unconsolidated quartz-rich Sandstone. Jelas terlihat bahwa batupasir dengan kualitas seperti ini akan menjadi target utama dalam pengeboran minyak karena memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi. Tetapi untuk menjadi batuan reservoar yang baik, perlu juga di perhatikan elemen-elemen pelengkap dalam petroleum system lainnya, seperti source rock, migration trap, dan seal rock.



Kelandasan Beds member of Kampung Baru Formation.


Quartz-rich unconsolidated Sandstone. 





2. Ring Road dan Dome Outcrop

Terdapat kesamaan dalam dua lokasi outcrop ini, yaitu tersingkapnya batuan yang lebih muda dan didominasi oleh batu lempung dengan sisipan seam batubara di dalamnya. Batubara menjadi penciri penting dalam pengendapan delta, karena pertumbuhannya yang mewajibkan kondisi lingkungan yang tenang dan anoxic. Karena distribusinya yang merata, seringkali batubara dijadikan marker pengendapan dalam interpretasi log sumur. Hal ini dapat membantu geologist untuk melakukan korelasi bawah permukaan dan subsurface mapping. 







Group photo in front of fault-bend fold structural feature.






Preserved fossil of leaves in sedimentary layer.
3. Seepage Outcrop

Lokasi seepage terletak di perumahan Pertamina di gunung Pancur, yang sering dijadikan tempat pacaran anak muda Balikpapan ataupun uji nyali, karena lokasinya yang cukup menyeramkan mengingat banyaknya kisah-kisah horror yang beredar. Despite of that, dibawah jembatan pancur ini terdapat lokasi oil seepage yang bahkan masih aktif sampai sekarang. Ini adalah bukti bahwa petroleum system bekerja dengan baik di Balikpapan pada umur yang relatif muda. Fakta bahwa bocoran minyak ini tembus ke permukaan, adalah kemungkinan batuan penutup yang tidak memiliki kemampuan yang baik (bad seal integrity), kemungkinan karena ketebalan batuan, atau lokasinya yang dekat dengan permukaan. 









Semangat belajar geologi dari anak-anak muda STT MIGAS. Salut!
Balikpapan merupakan kota yang tumbuh dan berkembang pesat bersama dengan pembangunan di sektor minyak dan gas bumi. Semoga dengan semangat belajar yang baik di dukung oleh outcrop yang indah di sepanjang Balikpapan dan Samarinda, dapat membuka jalan bagi para peminat ilmu Geologi, sebagai ujung tombak penemuan lapangan lapangan minyak di Indonesia untuk masa depan. Tidak pernah ada kata terlambat untuk hal yang baik.


"I suggest that the best geologist is he who has seen most rocks. " - Herbert Harold Read



Balikpapan, 22 Juli 2015.


No comments:

Post a Comment